Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa Indonesia di UNSW Sydney Protes soal Perubahan Sistem Kuliah

ABC News , Jurnalis-Selasa, 11 Juni 2019 |08:17 WIB
Mahasiswa Indonesia di UNSW Sydney Protes soal Perubahan Sistem Kuliah
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Salah satu universitas terbesar di Australia University of New South Wales (UNSW) sekarang menerapkan sistem perkuliahan baru, yaitu dalam setahun dijadikan tiga kali kalender akademis, dari yang semula hanya dua (semester).

Namun perubahan tersebut ditentang kalangan mahasiswa, sebagian di antara mereka berencana menggelar aksi unjukrasa dalam waktu dekat. Berita mengenai ketidakpuasan mahasiswa ini muncul dalam pemberitaan harian ternama Sydney Morning Herald hari Jumat (7/6/2019). Berita ini telah menjadi yang paling banyak dibaca online secara nasional.

Di Australia, UNSW adalah universitas yang masuk kelompok yang disebut Group of Eight (Kelompok Delapan) universitas terbesar dan ternama.

Sekarang UNSW menerapkan apa yang disebut trimester, sehingga tahun akademik lebih panjang selama enam minggu setiap tahunnya, dan selama musim kuliah 10 minggu per periode bisa mengambil 3 matakuliah. Dalam sistem lama mahasiswa bisa mengambil 4 mata kuliah selama masa kuliah 13 minggu per semester.

Baca Juga: Kisah Robinson Sinurat, Anak Petani Lulusan S2 Universitas Ternama di AS

Menurut laporan SMH, pihak universitas mengakui adanya permasalahan dengan peralihan tersebut. Namun UNSW mengatakan sistem yang baru ini dimaksudkan memberikan kemungkinan mahasiswa untuk selesai lebih cepat, dan juga kampus bisa digunakan sepanjang tahun.

Mereka yang tidak setuju dengan perubahan ini mengatakan bahwa universitas mencoba mengurangi pengeluaran dana dengan memaksa mahasiswa kuliah terburu-buru dengan menyelenggarakan perkulian sepanjang tahun.

Salah seorang mahasiswa asal Indonesia Sebastian Chua duduk di tahun ketiga jurusan Bisnis dan Ilmu Komputer di UNSW. Dia juga aktif sebagai pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di kampusnya.

Baca Juga: Remaja Makassar Menang Lomba Komik Dunia dengan Superhero

Keberatan mahasiswa asal Indonesia

Dalam perbincangan dengan wartawan ABC Indonesia, Sastra Wijaya, hari Jumat (7/6/2019) Sebastian mengatakan sejak semester kedua tahun 2018 ketika diumumkan bakal adanya perubahan, sudah banyak mahasiswa yang berunjukrasa mendesak universitas membatalkan keputusan tersebut.

"Namun unjukrasa yang akan diadakan dalam waktu dekat tampaknya akan menjadi yang paling besar," kata Sebastian yang berasal dari Jakarta.

Lebih dari seribu mahasiswa mengatakan akan hadir dalam unjukrasa di bulan Juni. Saat ini mahasiswa UNSW sekitar 59 ribu orang. Menurut Sebastian, sejauh ini baik dari mahasiswa asal Indonesia dan mahasiswa lain yang ditemuinya tidak ada yang mendukung perubahan menjadi tiga kalender akademik tersebut.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement